Rumah adat tongkonan

Suku Toraja dalam kehidupannnya sangat terikat oleh sistem adat yang berlaku, sehingga hal ini berpengaruh kepada keeksisan Tongkonan. Oleh karena itu

Phinisi kapal layar tradisional Bugis

Phinisi merupakan kapal layar tradisional Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dengan tujuh helai layar yang mempunyai makna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengharungi tujuh samudera besar di dunia.

Makanan tradisonal bugis

Kue ini merupakan makanan tradisional yang memilki rasa manis yang khas dimana rasa golla cella (gula merah; baca : Indonesia) mendominasi kue ini. Kue ini dikenal dengan nama Beppa golla cella karena dominasi bahan adonanya adalah golla cella (gula merah; baca : Indonesia).

Keindahan pulau Takabonerate

Pulau Takabonerate di Kabupaten Selayar, Sulsel, akan disiapkan sebagai daerah tujuan wisata internasional dengan mengagendakan sejumlah penyelenggaraan program-program wisata tahunan internasional.

Selasa, 27 Maret 2012

Makanan Khas Makassar

Makanan khas Makassar yang satu ini adalah salah satu sasaran utama kuliner di daerah Sulawesi Selatan. Sup konro merupakan masakan khas Makassar yang disajikan berupa sop berkuah maupun dibakar dengan bahan-bahan dasar seperti tulang rusuk sapi atau kerbau, dimasak atau dibakar dengan bumbu ketumbar, jintan, sereh, kaloa, bawang merah, bawang putih, garam yang sudah dihaluskan. Sop Konro pada umumnya disajikan atau dimakan bersama nasi putih dan sambal.

Senin, 26 Maret 2012

Taman Nasional Taka Bonerate

Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km².
Topografi kawasan sangat unik dan menarik, dimana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Diantara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam-kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.
Tumbuhan yang terdapat di daerah pantai didominasi oleh kelapa (Cocos nucifera), pandan laut (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), dan ketapang (Terminalia catappa).
Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili diantaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.
Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp.).

Sebanyak 244 jenis moluska diantaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius).
Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea).

Sebanyak 15 buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate dapat dilakukan kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya.

Pantai Tanjung Bira

Tanjung bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Disini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau nenbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.
Pantai bira yang sudah terkenal hingga mancanegara, kini sudah ditata secara apik menjadi kawasan wisata yang patutu di andalkan. Berbagai sarana sudah tersedia, seperti perhotelan, restoran, serta sarana telekomunikasi, pantai bira berlokasi sekitar 41 km kearah timur dari kota bulukumba. dengan pelabuhan penyeberangan fery yang menghubungkan daratan Sulawesi Selatan dengan pulau selayar.


Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari,  Kabupaten Bulukumba.
Tanjung Bira terletak sekitar 40 km dari  Kota Bulu Kumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar  ke Kota Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil Kijang, Panther atau Innova dengan tarif sebesar Rp. 35.000,-. Selanjutnya,  dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh dengan menggunakan mobil  pete-pete (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp. 8.000,- sampai – Rp.  10.000,-. Total waktu perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3 –  3,5 jam.
Jika pengunjung berangkat dari Bandara  Hasanuddin, langsung menuju ke terminal Malengkeri (Kota Makassar) dengan  menggunakan taksi yang tarifnya sekitar Rp. 40.000,-. Di terminal ini kemudian naik bus tujuan Bulukumba atau yang langsung ke Tanjung Bira.
Di kawasan wisata Tanjung Bira, angkutan  umum beroperasi hanya sampai sore hari. Jika pengunjung harus kembali ke Kota Makassar pada sore itu juga, di sana  tersedia mobil carteran (sewaan) dengan tarif Rp. 500.000,-.
Biaya tiket masuk ke lokasi Pantai Tanjung  Bira sebesar Rp. 5.000,-.
Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel dengan tarif mulai dari Rp. 100.000,- hingga Rp. 600.000,-  per hari. Di tempat ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkling dengan tarif Rp. 30.000,-. Bagi pengunjung yang selesai berenang di pantai,  disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut  yang masih lengket di badan. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar pantai, tersedia persewaan motor dengan tarif Rp. 65.000,-. Di kawasan pantai  juga terdapat pelabuhan kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam ke Pulau Selayar.

Rumah adat tongkonan

Suku Toraja dalam kehidupannnya sangat terikat oleh sistem adat yang berlaku, sehingga hal ini berpengaruh kepada keeksisan Tongkonan. Oleh karena itu di daerah tana Toraja dikenal beberapa tongkonan-tongkonan sesuai fungsinya dalam adat masyarakat Tana Toraja:

Tongkonan layuk

Tongkonan ini adalah tongkonan pertama dan utama kerena fungsinya didalam adat sebagai sumber kajian di dalam membuat peraturan-peraturan adat.

Tongkonan pekamberan / Pekaindoran

Tongkonan ini adalah tongkonan kedua yang berfungsi sebagai pelaksana atau yang menjalankan aturan, perintah dan kekuasaan adat didalam masing-masing daerah adat yang dikuasainya.

Tongkonan Batu Ariri

Tongkonan ini adalah tongkonan ketiga, tongkonan ini tidak mempunyai kekuasaan didalam adat tetapi berperan sebagai tempat persatuan dan pembinaan keluarga dari turunan yang membangun Tongkonan tersebut pertama kali.

Ketiga tongkonan yang disebutkan di atas pada prinsipnya mempunya bnetuk yang sama, tetapi dalam hal hiasan terdapat perbedaan khusus yang dilatarbelakangi oleh peranan dan fungsi masing-masing tongkonan tersebut.

Perbedaan tersebut terletak pada pemakaian tinag tengah yang disebut Tulak somba, pemakaian hiasan kepala kerbau yang disebut kabongo dan pemakaian kepala ayam yang disebut katik. Ketiga unsur yang telah disebutkan diatas khusus diperuntukkan bagi tongkonan layuk, sedangkan pada tongkonan pekamberan / pekaindoran hanya diperbolehkan memakai hiasan kabongo dan katik. Sementara untuk tongkonan batu ariri sebenarnya ketiga unsur tersebut tidak diperbolehkan untuk digunakan.

Bentuk tongkonan berbentuk perahu layar. Tradisi lisan dalam masyarakat Toraja meyakini bahwa bentuk itu dilatarbelakangi datangnya penguasa-penguasa pertama di Toraja, dari arah selatan Tana Toraja dengan mempergunakan perahu yang dinamakan Lembang melalui sungai-sungai besar seperti sunga Sa’dang. Bentuk perahu itulah yang menilhami pembuatan rumah tongkonan, sehingga bentuknya menjulang ke depan dan kebelakang.

Mengenai tata letaknya, tongkonan itu harus selalu menghadap ke utara dan ini merupakan syarat mutlak yang dianut didalam pembangunan sebuah tongkonan. Prinsif ini dilatarbelakangi oleh falsafah orang toraja dalam memandang alam, yang didalam ajaran aluk Todolo disebut apa oto na (4 dasar falsafah), yakni; bagian utara dinamakan ulunna langi’ atau merupakan penjuru yang paling mulia; bagian timur dinamakan mataallo, penjuru yang merupakan tempat bermulanya terang (matahari); bagian barat dinamakan matampu atau tempat datangnya kegelapan.atau sebagai simbolkesusahan atau kematian; bagian selatan dinamakan pollona langi. Bagian ini dianggap sebagai bagian terendah dari penjuru bumi dam merupakan tempat melepaskan segala yang kotor.

Oleh karena itu, semua bangunan tongkonan yang ada do tana toraja menghadap ke utara, termasuk didalam bangunan rumah adat di kete kesu yang dibangun sejak 400 tahun yang lalu dan telah dihuni sekitar 30 generasi.

Bangunan tongkonan juga terdiri dari bagian-bagian yang dinamakan:
Sulluk adalah kolong rumah;
Inan adalah ruangan yang terletak diatas kolong rumah yang dikelilingi dinding sebagai badan rumah, inan ini sendiri terbagi kedalam: 

Tangdo yang berfungsi sebagai kamar depan sebagai tempat sesembahan kepada leluhur; Sali adalah bilik tengah yang fungsinya terbagi dua, pada bagian timur tangdo difungsikan sebagai padukkuang Api (dapur) dan tangdo bagian barat sebagai tempat inan Pa Bulan (orang meninggal)
Sumbung adalah ruang bagian belakang yang berfungsi sebagai kamar tidur orang yang menempati tongkonan tersebut.
Rattian adalah loteng rumah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka dan benda-benda berharga lainnya.

Papa adalah adalah pelindung berupa atap yang terbuat dari bambu yang mempunya bentuk khas perahu.
Demikianlah sedikit artikel tentang Tongkonan Rumah Adat Toraja semoga artikel sederhana ini dapat menambah wawasan akan khazanah budaya yang terdapat dinegeri ini.